Texas.
Negara bagian selatan yang menjadi negara bagian ke-28 yang bergabung dengan Amerika Serikat adalah Texas. Texas secara resmi bergabung dengan Persatuan pada tanggal 29 Desember 1845, menandai momen penting dalam persatuan tersebut sejarah Amerika. Pengakuannya mengikuti jalur yang kompleks dan unik dibandingkan dengan negara bagian lain, karena Texas adalah republik merdeka sebelum menjadi bagian dari Amerika Serikat.
Republik Texas mendeklarasikan kemerdekaannya dari Meksiko pada tahun 1836 setelah Revolusi Texas yang terkenal, yang mencakup peristiwa-peristiwa penting seperti Pertempuran Alamo dan kemenangan di Pertempuran San Jacinto. Setelah hampir satu dekade menjadi negara merdeka, Texas berupaya bergabung dengan Amerika Serikat. Keinginan untuk melakukan aneksasi ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain kesulitan ekonomi, ancaman dari Meksiko, dan mayoritas warga Texas merupakan pemukim asal Amerika yang mendukung gagasan bergabung dengan Union.
Namun, aneksasi Texas menimbulkan kontroversi di Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan perdebatan politik yang signifikan mengenai perluasan perbudakan, karena Texas adalah wilayah pemilik budak. Penambahannya ke dalam Uni juga meningkatkan ketegangan dengan Meksikoyang akhirnya berkontribusi pada Perang Meksiko-Amerika (1846–1848).
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Texas menjadi yang terdepan negara bagian ke-28dan pengakuannya melambangkan komitmen AS terhadap perluasan wilayah, sejalan dengan gagasan Manifest Destiny. Texas tetap menjadi salah satu negara bagian terbesar dan paling berpengaruh di negara ini, yang terkenal dengan keragaman budayanya, kekayaan sejarahnya, dan kontribusinya yang signifikan terhadap lanskap ekonomi dan politik Amerika Serikat.