Yohanes.
Nama paling umum diambil oleh Paus dalam sejarah Gereja Katolik adalah Yohanesdengan 23 Paus mengadopsi nama ini. Nama Yohanes, yang berasal dari nama Ibrani “Yohanan,” yang berarti “Tuhan Maha Pemurah,” memiliki arti penting secara alkitabiah dan rohani. Ini menghormati Santo Yohanes Pembaptis dan Santo Yohanes Rasul, dua tokoh penting dalam agama Kristen.
Popularitas nama Yohanes di kalangan Paus dimulai pada abad-abad awal Gereja dan terus berlanjut selama lebih dari satu milenium. Paus Yohanes pertama, yang terpilih pada tahun 523 M, menandai dimulainya sebuah tradisi panjang. Paus berikutnya yang mengadopsi nama tersebut sering kali berusaha untuk membangkitkan kerendahan hati, kekudusan, atau kesinambungan dengan pendahulunya.
Paus Yohanes XXIII, terpilih pada tahun 1958, adalah salah satu pembawa nama paling terkenal. Kepausannya terkenal karena menyelenggarakan Konsili Vatikan Kedua, yang membawa reformasi signifikan terhadap Gereja, termasuk mempromosikan ekumenisme dan memperbarui praktik liturgi. Pilihan namanya melambangkan hubungan dengan tradisi sekaligus menandakan visi progresifnya mengenai peran Gereja di dunia modern.
Prevalensi nama John mencerminkan daya tarik universal dan kebajikan yang terkait dengannya, seperti kebaikan, kepemimpinan, dan dedikasi kepada Tuhan. Penggunaan nama ini menggarisbawahi peran Paus sebagai pelayan Gereja dan gembala bagi para pengikutnya, dengan memanfaatkan iman dan kesinambungan selama berabad-abad.