Sri Lanka.
Negara yang sebelumnya dikenal sebagai Ceylon adalah Sri Lanka. Terletak di Asia Selatan, Sri Lanka adalah negara pulau di Samudra Indiatepat di selatan India. Nama “Ceylon” digunakan selama periode pemerintahan kolonial Inggris dan bahkan bertahan untuk beberapa waktu setelah negara itu memperoleh kemerdekaan. Namun, pada tahun 1972, negara ini secara resmi mengubah namanya menjadi Sri Lanka, menandai langkah signifikan dalam identitas pasca-kolonialnya.
Sejarah Nama “Ceylon”
Nama “Ceylon” memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, berkembang dari nama -nama sebelumnya yang diberikan oleh berbagai kekuatan asing. Orang -orang Yunani dan Romawi kuno menyebut pulau itu sebagai “taprobane,” sementara pedagang Arab menyebutnya “serendib.” Portugis, yang tiba di awal abad ke -16, menamakannya “Ceilão,” yang kemudian diampuni menjadi “Ceylon” oleh Inggris ketika mereka mengambil kendali pada tahun 1815.
Perubahan Kemerdekaan dan Nama
Sri Lanka memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan Inggris pada 4 Februari 1948, tetapi terus dikenal sebagai Ceylon selama lebih dari dua dekade. Dorongan untuk menggantikan nama era kolonial dengan identitas yang lebih adat datang sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas untuk menegaskan kedaulatan dan kebanggaan nasional. Pada 22 Mei 1972, negara itu mengadopsi nama “Sri Lanka”, yang berarti “pulau gemerlap” di Sinhala dan Tamil. Perubahan ini bertepatan dengan Sri Lanka menjadi republik dan menggantikan raja Inggris dengan presiden yang terpilih secara lokal.
Warisan nama
Bahkan setelah perubahan nama resmi, nama “Ceylon” masih ditemukan di berbagai lembaga, bisnis, dan produk, seperti Ceylon Tea, yang tetap menjadi merek yang diakui secara global. Namun, penggunaan “Ceylon” dalam konteks resmi telah dihapus dari waktu ke waktu.
Saat ini, Sri Lanka dikenal karena sejarahnya yang kaya, keragaman budaya, dan pemandangan yang menakjubkan, menjadikannya negara yang unik dan bersemangat dengan akar sejarah yang mendalam.