Babi.
Barrow adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan a babi jantan yang telah dikebiri sebelum mencapai kedewasaan seksual. Pengebirian biasanya dilakukan karena beberapa alasan, terutama pertanian dan hewan Peternakan. Motivasi utama adalah meningkatkan kualitas daging. Babi jantan yang utuh, yang dikenal sebagai babi hutan, dapat mengembangkan bau yang kuat dan tidak menyenangkan dalam daging mereka yang dikenal sebagai “noda babi hutan,” yang dapat mengesalkan bagi konsumen. Dengan mengebiri babi jantan, petani dapat mengurangi risiko noda ini dan menghasilkan daging babi yang lebih diinginkan dalam rasa dan bau.
Selain kualitas daging yang lebih baik, pengebirian juga membantu dalam mengelola perilaku hewan. Barrow cenderung kurang agresif daripada laki -laki yang utuh, membuatnya lebih mudah dikelola, terutama ketika dibesarkan dalam kelompok. Temperamen jinak ini dapat menyebabkan lebih sedikit pertempuran di antara babi, mengurangi cedera dan stres, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan hewan secara keseluruhan yang lebih baik dan berpotensi meningkatkan tingkat pertumbuhan.
Barrow umumnya dinaikkan untuk produksi daging babi komersial. Karena mereka tidak mengeluarkan energi untuk aktivitas atau hormon terkait reproduksi, lebih banyak energi diarahkan pada pertumbuhan dan deposisi lemak. Ini sering menghasilkan bangkai yang dianggap ideal untuk memproduksi jenis produk babi tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa istilah “Barrow” khusus untuk babi. Sebaliknya, ternak jantan yang dikebiri disebut steer, dan domba jantan yang dikebiri disebut sebagai wather.